Thursday, September 07, 2006

Menyewa Kabel

Saat kedatangan saya pertama kali di Kanada untuk menempuh S2, saya langsung tertipu. Sebelum berangkat, di Indonesia, melihat di peta, Kanada terletak di lintang sekian-sekian jadi udaranya dingin. Oleh karena itu, saya pakai jaket tebal sejak di pesawat dari Hongkong - Anchorage - Toronto - Fredericton. However, ketika keluar dari pesawat. Ternyata udara panas sekali, 33°C, lebih panas dari udara Jogja di bulan Agustus itu. Bulan Agustus? Ah, kenapa saya lupa? Bulan Agustus kan masih bagian dari summer di negara ber 4 musim seperti Kanada. Lepas jaket deh.

Setelah dijemput oleh seorang teman dari BPPT dan tinggal di kostnya selama kurang lebih 3 hari, sampai tidak jetlag lagi, tiba saatnya untuk pindah mencari apartemen sendiri. Teman saya tadi bercerita bahwa sudah ada teman lain dari Departemen Kehutanan yang akan menyelesaikan studi masternya dan akan segera pulang ke Indonesia, sehingga saya dapat menempati apartemennya. Sambil menuju apartemen tersebut (Magee House, salah satu apartemen milik universitas untuk graduate student), saya bertanya: "berapa biaya per bulan yang harus saya bayar untuk menyewa apartemen tersebut?". Teman saya menjawab: "biasanya untuk kamar sekian CAD, sudah termasuk air, untuk telepon sekian CAD, internet sekian CAD, listrik sekian, lalu untuk menyewa kabel sekian". Sejurus saya terdiam keheranan lalu seperti biasa mengajukan ide yang cemerlang: "bagaimana kalau kabelnya beli sendiri saja, tidak usah menyewa?". Harapan untuk memperoleh pujian dari teman2 yang mendengar ide saya tadi berubah menjadi kebingungan ketika semua teman tertawa. Belakangan saya baru tahu kalau yang dimaksud dengan kabel adalah TV CABLE, bukan kabel listrik, jadi harus menyewa, tidak bisa membeli sendiri.

{1998 @ fredericton}

see other Culture Shocks

No comments: