Friday, September 15, 2006

Taksi Umum

Komunitas muslim di Fredericton bersifat sangat kekeluargaan, masing-masing akan dengan sigap membantu yang lain kalau memerlukan bantuan. Begitu juga dengan transportasi. Bagi kami yang tidak memiliki kendaraan pribadi dan terbiasa berjalan kaki dari apartemen ke kampus yang berjarak hanya ratusan meter, setiap menjelang sholat Jum'at berdiri di luar kampus Head Hall menunggu mobil teman-teman yang akan membawa kami menuju masjid yang berjarak kurang lebih 3 km ke arah Saint John River.

Siang itu, saya mengikuti kuliah Predictive Control and Smart Sensor sampai selesai, sehingga terlambat ke luar kelas (biasanya saya keluar lebih awal). Menunggu di lobby Head Hall sendiri agak lama dan tetap saja tidak ada mobil yang biasa kami tumpangi lewat. Untuk berjalan menuju masjid tidak memungkinkan karena saat itu salju cukup deras menjatuhi bumi. Akhirnya saya mengambil keputusan untuk menelepon taksi. Ini kali pertama saya naik taksi di sini. Beberapa saat kemudian sebuah taksi menghampiri dan masuklah saya ke dalamnya. Ketika taksi berjalan lagi, saya agak heran, mengapa arah taksi tersebut kok bukannya menuju sungai, malahan menjauhinya. Tak berapa jauh, di sekitar kampus St Thomas University, taksi berhenti di depan salah satu apartemen. Yang mengagetkan saya adalah tiba-tiba masuklah 2 orang mahasiswa ke taksi yang sedang saya tumpangi. Mereka menyapa saya dengan ramah dan saya hanya membalas dengan "hi" seadanya. Taksi kemudian melaju lagi ke arah sungai dan mengantarkan saya ke masjid (Beberapa kali saya naik taksi setelah itu saya baru tahu kalau masjid kami yang di sebelah sungai Saint John itu dikenal sebagai Multicultural Center, di kalangan taxi driver. Mungkin karena mereka sering mengantarkan banyak penumpang dari berbagai bangsa ke tempat itu, sehingga mereka mengira di situ adalah Pusat Multibudaya. Belakangan kami selalu menggunakan istilah itu untuk mempermudah menjelaskan tujuan kepada sopir taksi).

Semenjak saat itu, saya terbiasa berbagi tempat dengan penumpang taksi yang lain jika tujuannya sama atau berdekatan. Jadi saya bisa berhemat untuk uang transpor naik taksi? Oh, tentu saja tidak. Ini karena meskipun naik taksi yang sama, tetapi membayarnya sendiri-sendiri dan masing-masing membayar secara penuh. Misal, dari Regent Mall ke Magee House, ongkos taksinya adalah 4 CAD untuk taksi biasa dan 5 CAD untuk taksi yang lebih mewah (pengemudinya memakai dasi). Maka, jika saya berbagi taksi dengan 2 penumpang lain yang tidak bersama dengan saya, maka saya harus membayar penuh dan mereka juga harus membayar penuh. Kriteria yang digunakan adalah: jika naiknya atau turunnya tidak dari /ke tempat yang sama, maka harus membayar penuh. Tak mau kalah, jika naik taksi sendirian kemudian ada juga calon penumpang yang sedang menunggu taksi, maka tanyakan tujuannya padanya atau mereka. Jika tujuannya sama, maka kita pura-pura sudah saling kenal dan berangkat bersama, sehingga ongkos taksinya dapat dibagi ;-)

{1998 @ fredericton}

see other Culture Shocks

No comments: