Thursday, September 21, 2006

Patung Raja

You know, kebanyakan kita suka difoto, tak terkecuali dengan saya dan seorang teman. Pada kesempatan ke Bangkok untuk mengikuti sebuah workshop di Chulalongkorn University (I don't think I really needed that training. It was just a matter of a chance for me to go to Thailand), kami sempatkan untuk berfoto ria di sana-sini. Bangkok yang dikenal sebagai kota wisata, memiliki ratusan temple, ting trecek, menurut istilah dalam bahasa Jawa, karena saking banyaknya; seperti banyaknya musholla dan masjid di kota-kota di Indonesia. Seorang tourist guide menawari kami untuk mengunjungi 3 temple dalam satu rangkaian, di mana di dalamnya terdapat patung Buddha sedang duduk bersila, berdiri, dan tidur. Sorry, not this time, karena kami baru saja mengunjungi Wat Phra Kaeo (Temple of the Emerald Buddha) dekat istana raja, di sana ada patung Buddha dengan pakaian yang berganti-ganti ketika musim berganti. Kami tentu saja mengambil foto banyak sekali dengan latar depan kami sendiri ;-)

Kembali ke foto-fotoan tadi, sepulang dari Chulalongkorn University, kami berjalan kaki ke hotel sembari melewati sebuah taman dekat pusat pertokoan Siam Square. Ketika berfoto di sana dengan latar belakang sebuah patung, orang-orang yang lalu lalang di situ melihat kami, berhenti menghadap kami, dan kemudian menangkupkan kedua belah telapak tangannya di depan dada dan menundukkan kepala - memberikan penghormatan. Kami, dengan wajah penuh keheranan, secara refleks membalas dengan menganggukkan kepala dan tersenyum - "sungguh ramah orang-orang Thailand ini", fikir kami. Setelah hal tersebut berlangsung beberapa kali, naluri scientific muncul, dan kami pun mulai menyelidikinya - mengapa orang-orang itu berbuat seperti itu. Setelah kami perhatikan dengan seksama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, ternyata kami berdiri di dekat patung Raja Chulalongkorn (King Rama). Dan ternyata, orang-orang itu memberikan penghormatan pada patung raja, bukan kami, of course ;-) Orang Thailand sangat mencintai dan menghormati keluarga raja mereka. Menyadari hal itu, kami lalu dengan perlahan-lahan mundur agak menjauhi patung raja sekaligus mengubah posisi, karena sebelumnya kami berdiri membelakangi patung raja. Khawatirnya kami dianggap tidak menghormati raja mereka kan repot. Akhirnya kami lanjutkan foto-fotoan dengan latar belakang patung raja tetapi kali ini kami tidak membelakanginya.

{2004 @ bangkok}

see other Culture Shocks

No comments: